Kemarin kita sudah membahas tentang cara pembuatan sertifikat SSL di Localhost. Nah, agar sertifikat tersebut berguna maka kita perlu menerapkannya di server.
Pernakah kamu merasa saat memasang aplikasi melalui perintah apt proses pemasangannya lemot?
Mempunyai situs yang cepat saat diakses, akan memiliki berbagai macam keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah situs akan lebih sering dikunjungi. Ya tentu saja, akan menjadi hal yang membosankan, jika membuka situs baru halaman utamanya saja sudah berat dan sulit diakses. Belum lagi koneksi yang kita miliki juga lambat, ini akan menjadi semakin bertambah menyebalkan.
Tutorial kemarin kita telah membahas tentang bagaimana cara memasang OpenSSH Server pada distro Arch Linux, melanjuti tutorial sekarang kita bahas pemasangan untuk distro yang umum digunakan yakni Debian atau Ubuntu berserta derivatifnya.
Arch Linux merupakan salah satu distro yang tergolong cukup sulit dalam hal memasangnya. Di samping kita berurusan dengan full CLI, Arch Linux mewajibkan pula koneksi internet.
Tutorial kali ini, saya menyajikan mengenai tentang bagaimana cara menginstal LAMP di Ubuntu 16.04. Tutorial instalasi LAMP dan phpMyAdmin seperti ini sebelumnya telah saya bahas pada Ubuntu versi 14.04. Sekarang saya lanjutkan di Ubuntu 16.04 disertai video tutorialnya, untuk lebih mempermudah.
Pada tulisan kali ini, penulis akan menyajikan sebuah tutorial bagaimana cara memasang (install) Android Studio di Ubuntu 16.04. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Android Studio adalah IDE besutan google yang mana dikhususkan untuk pembuatan atau pengembangan aplikasi berbasis Android dengan mudah dan cepat.
Postingan kali ini masih berkutat tentang Composer, yang mana terjadi galat (error) di LAMP di Ubuntu. Salah satu kendalanya terjadi galat yang cukup mengganggu pada saat kita menggunakan Composer tersebut yakni “Cannot adopt OID …”. Meskipun galat tersebut tidak terlalu berpengaruh karena Composer masih dapat mengimpor dependensi dengan sebagai mana mestinya. Hanya saja, dengan adanya tapilan galat tersebut cukup mengganggu atau mungkit tak sedap dipandang mata :D.
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas bagaimana cara menginstal LAMP di Ubuntu (baca: Install LAMP dan PHPMyAdmin di Ubuntu 14.04) selanjutnya adalah kita buat pengalihan direktori default daripada Apache dimana terletak pada /var/www/html
. Jika Anda menginkan direktori tersebut berada pada direktori lainnya, misalnya pada home
Anda. Cukup Anda rubah sedikit konfigurasi daripada Apache tersebut. Yakni dengan cara berikut:
Pada artikel saya yang lalu membahas tentang bagaimana cara menginstal LAMP (Linux, Apache, MySQL dan PHP) di Archlinux (Anda bisa baca: Instal Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin di Archlinux) sekarang untuk Distro Linux Ubuntu 14.04.
Pembahasan mengenai cara penginstalan LAMP di Linux baik distro Ubuntu, Archlinux, dan lain sebagainya memang sudah banyak sekali jika kita mencarinya di Google. Meskipun demikian, saya tetap menuliskan di blog saya ini. Tujuannya adalah mempermudah pencarian rujukan disaat saya menulis artikel lainnya :lol: .
Melanjuti daripada artikel saya yang sebelumnya mengenai mengapa saya instal Ubuntu dan saya dualboot-kan dengan Archlinux (baca: Alasan saya dualboot Archlinux & Ubuntu). Setelah Ubuntu tersebut sudah terinstal dalam laptop saya, kini saya update juga artikel mengenai apa saja yang saya lakukan setelah menginstal Ubuntu.
Sudah banyak memang artikel yang membahas tentang hal ini jika Anda searching di Google, akan tetapi di sini saya memberikan versi saya sendiri. Berikut ini hal-hal yang saya lakukan setelah menginstal Ubuntu 14.04
Archlinux adalah distro favorit saya yang saya gunakan sehari-hari baik untuk bekerja atau sekadar browsing atau menulis artikel di sini. Pada malam ini, saya memutuskan untuk men_dual-boot_kan Archlinux saya dengan Ubuntu di Laptop agar bisa menulis artikel tentang Ubuntu. Meskipun sebenarnya Ubuntu sudah saya gunakan di PC Kantor saya, tetapi jika di kantor saya kurang fokus untuk menulis artikel tentang Ubuntu. Saya menulis artikel ketika saya sudah berada di rumah. Itulah yang menyebabkan saya jarang update artikel mengenai Ubuntu di sini, karena saya tidak gunakan di mesin saya (PC ataupun laptop).
Alasan utama saya instal Ubuntu untuk menulis artikel di sini, yang mana saya rasa artikel untuk Arch itu kurang diminati mengapa? Hemat saya pengguna Arch itu sudah pasti pengguna yang paham betul dengan Linux atau paling tidak sudah mengerti dasar daripada Linux. Meskipun cukup membaca Wiki Arch saja, saya rasa sudah cukup membantu mengatasi masalah-masalah daripada Arch itu sendiri.