Sebelum membuat plugin atau theme WordPress ada kiranya kita perlu mempelajari coding standard
, buat apa? Supaya code yang kamu tulis bisa seragam, sehingga kalau ada orang yang ingin bantu kontribusi, minimal ia bisa paham codemu.
PHP 8 sudah dirilis secara official sejak tanggal 26 Desember 2020 kemarin. Hadirnya PHP 8 membawa banyak perubahan.
Di kantor saya ditugaskan membuat semacam custom report dari Magento, yang mana report tersebut diambil langsung dari database dengan menggunakan query dari MySQL. Dalam pengerjaan tersebut, saya membuat semacam table generator yang bersumber dari hasil query. Kemudian disajikan dalam bentuk berkas .csv
yang nantinya dapat diolah dengan MS Excel atau sejenisnya.
Dari hasil kerjaan tersebut, saya mencoba menuangkannya dalam bentuk artikel. Akan tetapi, tidak 100% sesuai dengan kode sumber yang saya buat di kantor. Hanya dasarnya saja yang saya bagikan di sini, selebihnya nanti kalian bisa kembangkan sendiri.
Laravel pada versi 5.4 telah melakukan perubahan asali (default) pada_ character set _dengan menggunakan utf8mb4
pada basisdatanya (database). Dengan utf8mb
4 inilah, memungkin kita dapat menyimpan karakter berupa emoji ke dalam basis data (database).
Namun, masalah baru akan muncul, ketika kita menggunakan MySQL lebih rendah di bawah versi 5.7.7 (< 5.7.7) atau MariaDB lebih rendah di bawah versi 10.2.2 (< 10.2.2). Pada saat kita melakukan migrasi basis data (database migration) menggunakan artisan
. Ia akan memunculkan galat (error) seperti berikut:
Umumnya untuk memanfaatkan Composer
kita wajib daring (online) untuk memanggil repositori yang berada pada situs packagist.org. Otomatis dengan demikian, jika kita ingin membuat dependensi harus diunggah ke sana terlebih dahulu. Lalu bagaimana jika kita tidak ingin mengunggah dependensi ke packagist.org namun tetap dapat menggunakan Composer
? Yakni, gunakan repositori dari localhost.
Membangun suatu proyek pemerograman PHP dari awal (from scratch), itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk mempercepat progres, biasanya kita menggunakan framework. Namun, jika Anda termasuk orang yang tidak ingin mengikuti atau mempelajari lagi aturan PHP framework yang beredar, dan tetap menggunakan metode OOP (Object Oriented Programming), Anda bisa memanfaatkan pustaka (library) atau dependensi yang ada. Jadi dengan demikian proyek yang Anda buat, tetap pada aturan dari kode sumber Anda sendiri.
Sejak adanya Composer
mempermudah kita dalam tahap pengembangan proyek pemerograman PHP. Composer
adalah suatu tool yang digunakan untuk memasang paket pustaka dependensi yang dibutuhkan dalam project pemerograman PHP. Composer ini cara kerjanya mirip dengan menejer paket pada GNU/Linux, seperti apt
, dnf
, pacman
dan lain sebagainya. Kita cukup menuliskan nama paket yang dibutuhkan dengan perintah-perintah tertuntu.
Pada saat membangun aplikasi atau suatu situs dengan bahasa pemerograman PHP. Umumnya, kita meletakan seluruh berkas proyek PHP dalam satu direktori terpusat atau yang biasa disebut root directory
. Sehingga, pada saat kita mengeksekusi proyek PHP tersebut, kita cukup buka peramban (browser) dengan memasukan tautan https://localhost/
, ia akan membaca seluruh skrip PHP dari root directory
. Kemudian jika kita ingin membuat proyek lainnya dengan pemisahan direktori, kita cukup mengakses tautan https://localhost/proyek_baru/
.
Tulisan lalu saya membahas tentang framework Laravel, kini saya ini membahas kembali CI (CodeIgniter) sekaligus melanjuti artikel lama saya. Dan memang sudah cukup lama sekali saya tidak menulis CI setelah menggunakan Laravel. Tidak dipungkiri berdasarkan statistik dari JetPack bahwa situsali lebih banyak di akses tentang bagaimana cara belajar CI 3? ? Oleh karenanya saya merasa seperti ada hutang yang perlu dilunasi hehehe ?
Kembali ke topik, tulisan lalu mengenai belajar CI di sini saya telah memberikan pengetahuan dasar mengenai routing dan helper. Sekarang kita membahas tentang Controller
-nya dan pemanfaatanya.
Lanjut masih dengan topik yang sama yakni tentang Laravel. Bahasan sekarang mengenai dot ENV (.ENV
), yakni suatu berkas yang digunakan Laravel sebagai variabel yang nantinya dipakai untuk konfigurasi database seperti nama database, username
dan password
database, application key
, dan lain sebagainya.
Dot ENV sangat membantu untuk mengambil nilai konfigurasi yang berbeda berdasarkan pada lingkungan aplikasi. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin menggunakan driver cache
yang berbeda secara lokal dari yang Anda lakukan pada server produksi Anda. Sangat mudah menggunakan konfigurasi Dot ENV ini.
Laravel memanfaatkan DotEnv PHP library buatan Vance Lucas . Jika Anda mengunduh manual Laravel (dari GitHub
), maka Anda akan melihat pada direktori root
dari aplikasi Anda akan berisi berkas .env.example
. Jika Anda menginstal Laravel melalui Composer, berkas ini akan otomatis diubah namanya menjadi .env
. Jika tidak, Anda harus mengubah nama berkas tersebut secara manual.
Lanjut masih seputar Laravel bagian dasar. Setelah kemarin kita mempelajari routing, masuk sekarang giliran ke artisan
. Sebelumnya saya berikan sedikit pengetahuan gambaran mengenai apa itu artisan
.
Artisan adalah sebuah nama CLI (Command Line Interface) yang termasuk satu kesatuan dalam Laravel. Yang mana dengan adanya artisan
, dapat membantu kita mempermudah sekaligus mempercepat dalam hal pengembangan aplikasi, seperti pembuatan controller
dan model
; pebuatan key
application; penanganan database seperti migration
, seed
; bahkan sampai server built-in
hanya dalam satu perintah.
Melanjuti tulisan lama saya tentang Laravel. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai routing di Laravel v5.2. Di PHP framework, masalah routing adalah hal mutlak yang wajib Anda ketahui. Dan routing ini adalah prinsip yang paling mendasar untuk menghubungkan antara request ke controller
sampai ke model
dan kembali lagi ke si requester.
Saya biasa kerja sehari-hari di GNU/Linux dengan distro Archlinux. Kali ini saya mengoperasikan Ubuntu 16.04 berkerja untuk keperluan web developing. Seperti biasanya saya menginstall LAMP dan phpMyAdmin sebagai front-end yang saya perlukan untuk mengakses databases secara cepat.
Sebelumnya saya tidak ada masalah menginstal LAMP di Ubuntu, begitu juga phpMyAdmin. Timbul masalah ketika saya mengakses phpMyAdmin dengan akun root
, phpMyAdmin menolaknya terdapat tulisan Access denied for user 'root'@'localhost'
pada phpMyAdmin. Padahal password yang saya masukan sudah sangat yakin benar.
Pada tulisan ini saya mencoba berbagi tips mengenai permasalahan ketika Anda mengakses phpMyAdmin dengan akun root namun tertolak seolah Anda salah memasukan password.