Sudah dua minggu di kantor, saya menggunakan Ubuntu 18.04 LTS. Saya memasangnya dengan cara fresh install tidak melalui metode do-release-update
. Tentu saja beberapa aplikasi harus saya pasang ulang dan konfigurasi ulang. Satu hal kekurangan kalau kita melakukan fresh install adalah ada saja beberapa aplikasi yang terlupa untuk dikonfigurasi akibatnya tidak dapat berjalan dengan sebagain mana mestinya.
Laravel pada versi 5.4 telah melakukan perubahan asali (default) pada_ character set _dengan menggunakan utf8mb4
pada basisdatanya (database). Dengan utf8mb
4 inilah, memungkin kita dapat menyimpan karakter berupa emoji ke dalam basis data (database).
Namun, masalah baru akan muncul, ketika kita menggunakan MySQL lebih rendah di bawah versi 5.7.7 (< 5.7.7) atau MariaDB lebih rendah di bawah versi 10.2.2 (< 10.2.2). Pada saat kita melakukan migrasi basis data (database migration) menggunakan artisan
. Ia akan memunculkan galat (error) seperti berikut:
Lanjut masih dengan topik yang sama yakni tentang Laravel. Bahasan sekarang mengenai dot ENV (.ENV
), yakni suatu berkas yang digunakan Laravel sebagai variabel yang nantinya dipakai untuk konfigurasi database seperti nama database, username
dan password
database, application key
, dan lain sebagainya.
Dot ENV sangat membantu untuk mengambil nilai konfigurasi yang berbeda berdasarkan pada lingkungan aplikasi. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin menggunakan driver cache
yang berbeda secara lokal dari yang Anda lakukan pada server produksi Anda. Sangat mudah menggunakan konfigurasi Dot ENV ini.
Laravel memanfaatkan DotEnv PHP library buatan Vance Lucas . Jika Anda mengunduh manual Laravel (dari GitHub
), maka Anda akan melihat pada direktori root
dari aplikasi Anda akan berisi berkas .env.example
. Jika Anda menginstal Laravel melalui Composer, berkas ini akan otomatis diubah namanya menjadi .env
. Jika tidak, Anda harus mengubah nama berkas tersebut secara manual.
Lanjut masih seputar Laravel bagian dasar. Setelah kemarin kita mempelajari routing, masuk sekarang giliran ke artisan
. Sebelumnya saya berikan sedikit pengetahuan gambaran mengenai apa itu artisan
.
Artisan adalah sebuah nama CLI (Command Line Interface) yang termasuk satu kesatuan dalam Laravel. Yang mana dengan adanya artisan
, dapat membantu kita mempermudah sekaligus mempercepat dalam hal pengembangan aplikasi, seperti pembuatan controller
dan model
; pebuatan key
application; penanganan database seperti migration
, seed
; bahkan sampai server built-in
hanya dalam satu perintah.
Melanjuti tulisan lama saya tentang Laravel. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai routing di Laravel v5.2. Di PHP framework, masalah routing adalah hal mutlak yang wajib Anda ketahui. Dan routing ini adalah prinsip yang paling mendasar untuk menghubungkan antara request ke controller
sampai ke model
dan kembali lagi ke si requester.
Laravel merupakan salah satu PHP Framework yang cukup populer dikalangan PHP programmer. Diartikel ini saya tidak menjelaskan secara rincin apa itu Laravel karena fokus dalam artikel ini adalah cara menginstalnya, untuk masalah definisi Laravel tersebut Anda bisa searching di google, karena banyak sekali artikel yang membahas tersebut. Oke langsung saja kita mulai membahas cara penginstalanya.