Menus

GNU/Linux

Yang Saya Lakukan Setelah Instal Ubuntu 14.04
Yang Saya Lakukan Setelah Instal Ubuntu 14.04

Melanjuti daripada artikel saya yang sebelumnya mengenai mengapa saya instal Ubuntu dan saya dualboot-kan dengan Archlinux (baca: Alasan saya dualboot Archlinux & Ubuntu). Setelah Ubuntu tersebut sudah terinstal dalam laptop saya, kini saya update juga artikel mengenai apa saja yang saya lakukan setelah menginstal Ubuntu.

Sudah banyak memang artikel yang membahas tentang hal ini jika Anda searching di Google, akan tetapi di sini saya memberikan versi saya sendiri. Berikut ini hal-hal yang saya lakukan setelah menginstal Ubuntu 14.04

Alasan Saya DualBoot Archlinux dan Ubuntu
Alasan Saya DualBoot Archlinux dan Ubuntu

arch-ubuntu

Archlinux adalah distro favorit saya yang saya gunakan sehari-hari baik untuk bekerja atau sekadar browsing atau menulis artikel di sini. Pada malam ini, saya memutuskan untuk men_dual-boot_kan Archlinux saya dengan Ubuntu di Laptop agar bisa menulis artikel tentang Ubuntu. Meskipun sebenarnya Ubuntu sudah saya gunakan di PC Kantor saya, tetapi jika di kantor saya kurang fokus untuk menulis artikel tentang Ubuntu. Saya menulis artikel ketika saya sudah berada di rumah. Itulah yang menyebabkan saya jarang update artikel mengenai Ubuntu di sini, karena saya tidak gunakan di mesin saya (PC ataupun laptop).

Alasan utama saya instal Ubuntu untuk menulis artikel di sini, yang mana saya rasa artikel untuk Arch itu kurang diminati mengapa? Hemat saya pengguna Arch itu sudah pasti pengguna yang paham betul dengan Linux atau paling tidak sudah mengerti dasar daripada Linux. Meskipun cukup membaca Wiki Arch saja, saya rasa sudah cukup membantu mengatasi masalah-masalah daripada Arch itu sendiri.

Instal Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin di Archlinux
Instal Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin di Archlinux

Pada postingan yang lalu saya telah membahas bagaimana instal php server di Linux dengan XAMPP (Baca: XAMPP Langkah Awal Belajar Pemrograman Web). Sebetulnya dengan XAMPP itu lebih mudah dan pratis semua paket Apache, MySQL, PHP, Perl, dan phpMyAdmin semua sudah menjadi satu dan tinggal pakai saja.

Lain halnya jika kita menginstalnya satu persatu. Bagi Anda pengguna baru (dalam hal ini baru belajar pemrograman web dan Linux) saya lebih menyarankan Anda menggunakan XAMPP. Mengapa? Karena dengan hal itu ada tidak lagi dipersulit bagaimana menginstal web _server. _Belum lagi jika Anda baru di dunia Linux, yang cendrung beberapa distro Linux berbeda-beda cara instalnya sebut saja seperti Ubuntu, Fedora, Archlinux, dll. Pasti ini akan membuat Anda pusing dan membuang-buang waktu Anda. Karena itu, untuk minimalisir maka gunakan XAMPP.

Mengaktifkan Icon Menu di Gnome 3.14
Mengaktifkan Icon Menu di Gnome 3.14

Gnome 3 merupakan desktop environment (DE) yang simpel dan sederhana dengan tampilan yang overview menggantikan tampilan desktop tradisional, dan lebih mengarah untuk tampilan desktop layar sentuh. Dikarenakan perubahan tampilan drastis dari Gnome 2 ke Gnome 3, beberapa fitur dibuang dan lebih disederhanakan.

Update Pacman 4.2.0 Pada Archlinux Sekarang
Update Pacman 4.2.0 Pada Archlinux Sekarang

pacman4.2-ss1 Pada tanggal 19 Desember 2014 pacman versi 4.2.0 telah dirilis. Kita tahu bahwa pacman merupakan salah satu aplikasi paling penting di Archlinux, dikarenakan pacman merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengatur atau memenejemen paket aplikasi seperti menginstal dan menghapus aplikasi di Archlinux.

Pacman Paket Manager Archlinux Yang Keren
Pacman Paket Manager Archlinux Yang Keren

Salah satu ciri khas dari beberapa distro Linux adalah adanya sebuah paket manager yang berbeda-beda. Oleh karena perbedaan paket manager tersebut membuat kita tahu bahwa di Linux ada beberapa paket aplikasi yang dipaketkan dalam bentuk **RPM ** (untuk pengguna RedHat/Fedora/OpenSUSE dan turunannya), **DEB ** (untuk pengguna Debian/Ubuntu dan turunannya), ataupun **tar.gz ** (biasanya source code (kode sumber) untuk semua distro, memerlukan kompilasi untuk menjalankannya).

Beberapa Hal Penting Setelah Instalasi Archlinux
Beberapa Hal Penting Setelah Instalasi Archlinux

Pada artikel sebelumnya saya telah membahas cara menginstal Archlinux, sekarang seri lanjutanya yang beberapa hal penting yang harus dilakukan setelah instalasi Archlinux. Artikel ini dituangkan atas dasar pengalaman saya setelah instal Arch baik di PC ataupun Laptop.

Mengapa Saya Menggunakan Linux?
Mengapa Saya Menggunakan Linux?

Mengapa saya menggunakan Linux? Adalah judul yang saya uraikan dalam artikel kali ini mengingat kegiatan sehari-hari saya seperti ngoding atau menulis artikel dengan laptop yang saya gunakan ataupun PC di rumah saya, semua menggunakan Linux.

WordPress Menghilangan Notifkasi FTP Credentials di GNU/Linux
WordPress Menghilangan Notifkasi FTP Credentials di GNU/Linux

Kali ini saya mempostingkan sebuah artikel mengenai WP yang mana menurut saya cukup penting terutama bagi pengguna Linux ataupun Mac, dimana ada suatu kejanggalan yang cukup mengganggu ketika WP yang kita install di localhost OS Linux, ada notifikasi FTP Credentials nya. Untuk lebih jelasnya mari baca artikel ini.

Instalasi WordPress di GNU/Linux
Instalasi WordPress di GNU/Linux

Wordpress merupakan salah satu CMS yang cukup banyak digunakan untuk membangun laman (website) dinamis. Umumnya Wordpress atau disingkat dengan WP itu digunakan untuk membangun weblog (blog).

ImageWriter Salah Satu Persiapan Prainstal Archlinux
ImageWriter Salah Satu Persiapan Prainstal Archlinux

ImageWriter adalah sebuah aplikasi GUI (Graphical User Interface) buatan komunitas OpenSuse yang mudah digunakan, berfungsi untuk membuat booting via USB Flashdisk dari berbagai ISO Linux.

Share File Lewat Samba Winbind di Archlinux dan Turunannya
Share File Lewat Samba Winbind di Archlinux dan Turunannya

Minggu lalu saya telah mempostikankan bagimana cara memanfaatkan Samba dan Winbind dalam berbagi file atau data (sharing file). Anda bisa membaca kembali tulisan saya yang dahulu sebagai bahan pelajaran kembali (Sharing File Melalui Samba + Winbind Pada Linux).