Cloud Storage jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah media penyimpanan awan, yang berarti semua data yang kita unggah dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Bagi Anda belum pernah mendengar istilah cloud storage, hemat saya sepertinya Anda tahu, hanya saja tidak ngeuh (sadar). Anda pengguna Gmail? Tahu Google Drive? Ya itulah, cloud storage. Layanan cloud storage ini bermacam-macam, ada box, dropbox, sugarsync, dsb. Google Drive merupakan media penyimpanan berbasis awan dari Google yang memiliki banyak fitur dan keunggulan salah satu keunggulannya yang paling menonjol menurut saya adalah gratis 15 GB dan adanya aplikasi perkantoran yang sangat bermanfaat seperti google docs, sheets, forms,slides dan calendar. Aplikasi bawaan Google sebenarnya banyak, tapi yang sangat bermanfaat buat saya hanya aplikasi yang saya sebutkan tadi.
Dalam artikel ini saya akan membahas tentang Google Drive client di GNU/Linux. Perlu diketahui, tak banyak aplikasi gdrive client ini untuk GNU/Linux terutama yang FLOSS (Free Libre Open Source Software) hanya ada satu aplikasi proprietary yang bagus menurut ulasan dari beberapa orang yang menggunakan Google Drive client, yakni Insync .
Apa itu Insync
Insync merupakan aplikasi Google Drive client yang unofficial, artinya tidak ditangani oleh Google itu sendiri. Tapi Anda jangan khawatir, karena Insync ini adalah satu-satunya aplikasi yang sangat bagus bahkan hampir mendekati Google Drive client official itu sendiri.
Keunggulan Insync
Meskipun Insync itu unofficial, tapi bukan berati tidak bagus, justru ia memiliki keungulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh gdrive client official yakni (saya munculkan yang terpenting saja):
* Dapat menggunakan akun banyak secara bersamaan (khusus versi bisnis).
* Dapat mengkonversi Google Docs ke Microsoft Office (Doc,Docx).
* Dapat mengkonversi Google Docs ke OpenDocument (odf).
* Dapat membaca Symlink, junction and alias ini seperti tanda centang untuk proses telah selesainya singkronisasi.
* Memiliki pemberitahuan (_desktop notifications_).
* Dukungan GNU/Linux dan Raspberry Pi.
* Terintegrasi dengan DE yang umum digunakan seperti Gnome, KDE, XFCE, LXDE.
* Dapat memilih berkas mana saja yang akan disingkronisasikan.
* Dukungan aplikasi CLI (_Command Line Interface_). Untuk mempelajarinya bisa membaca:
https://support.insynchq.com/t/how-to-control-insync-via-command-line-cli/34
* _Ignore List_ daftar untuk mengabaikan disingkronisasi.Kekurangan Insync
Sayangnya Insync ini bukan aplikasi gratis, melaikan berbayar. Pengguna gratis hanya dapat menikmatinya selama 15 hari masa percobaan (trial). Anda hanya akan dapat menikimati fitur keren di atas jika Anda membeli Insync Plus dengan harga $20, sekali beli dan selamanya juga Anda dapat menggunakannya di komputer manapun.
Kabar baiknya, Insync menawarkan Anda untuk menjadi perujuk/pereferensi (referral), jika Anda mereferensikan teman-teman Anda menggunakan Insync dan menginstal aplikasinya maka Anda akan diberikan tambahan 15 hari trial perorang. Dan menariknya jika sebanyak 10 orang Anda referensikan, maka Anda akan mendapatkan Insync Plus gratis. Saya sendiri sudah mencobanya dan benar saya mendapatakan Insync Plus, ketika saya mereferensikan 10 pengguna. Dapat terlihat dalam lamannya seperti gambar berikut:
Dan diaplikasi Insync-nya juga terdapat tulisan bahwa saya telah membeli Insync Plus padahal saya mendapatkanya melalui referensi pengguna, berikut gambarnya:
Insync ini ketika dijalankan dalam keadaan diam tanpa aktifitas (idle) cukup lumayan memakan penggunaan memori (resource memory) sekitar 100 MB. Akan tetapi masih lebih baik dibandingankan dengan Dropbox. Anda bisa lihat sendiri perbandingannya:
Bagi saya Insync ini masih sangat ringan, Anda lihat saja screenshot saya di atas, justru firefox yang memakan penggunaan memori sekitar 700 MB masih ringan di komputer saya. Mungkin ini akan menjadi kekurangan jika Anda pengguna RAM 2 GB atau kurang, bagi Anda pengguna RAM 3 GB atau lebih saya rasa Insync ini tidaklah terlalu masalah.
Kemudian kekurangan terakhir adalah kita tidak dapat mengatur bandwidth baik bandwidth untuk unduhan (download) dan unggahan (upload). Ini sangat penting tertutama bagi Anda pengguna internet secara bersamaan yang mana bandwidth tidak diatur baik dengan router ataupun dari mikrotik dan jaringan lainnya.
Pemanfaatan Insync
Di Kantor saya menggunakan Google Drive sebagai media pencadang (backup) berkas, di mana kami menggunakan Google Drive versi berbayar dengan kapasitas 10TB.
Oleh karena itu sangat disayangkan jika di GNU/Linux saya hanya mengandalkan peramban (browser) untuk mengunggah berkas, kurang efisien, sedangkan gdrive client di GNU/Linux itu susah sekali dan hanya ada Insync yang paling bagus menurut ulasan para pengguna gdrive client di GNU/Linux. Dengan begini nantinya saya berencan sepenuhnya migrasi ke GNU/Linux dan Windows tetap saya pakai di Virtual Box. ?
Cara Pemasangan Insync
Di sini saya akan memaparkan cara pemasangan (installation) Insync. Dikarenakan saya pengguna Archlinux, maka pemaparan akan lebih fokus di Archlinux, pemasangan beserta gambar atau _screenshot_nya juga saya ambil dari komputer saya.
yaourt -S --noconfirm insync
Pasang juga integrasi Nautilus dengan Insync, agar Nautilus Anda mendukung symlink seperti adanya tanda centang untuk mengetahui bahwa berkas telah tersingkronisasi.
yaourt -S --noconfirm insync-nautilus
Bagi Anda pengguna Ubuntu/Debian dan Fedora, Anda bisa baca pada laman resminya: https://www.insynchq.com/downloads
Komentar