Sudah cukup lama saya ingin menuliskan tentang cara pemasangan Arch Linux dengan UEFI Mode, mengingat di era sekarang semua laptop dan PC sudah menggunakan UEFI, meskipun kita juga tetap dapat menggunakan legacy
.
- TOC {:toc}
Pendahuluan
Memasang Arch Linux pada metode UEFI ini sedikit berbeda dengan cara legacy
(BIOS), untuk memasang pada UEFI Anda diwajibkan membuat partisi ESP (EFI System Partition) secara terpisah, tidak besar kok hanya sekitar 500 MB sampai 1 GBan saja dan juga menggunakan format FAT32.
Sesuai judul tutorial di sini saya tidak menggunakan GRUB sebagai bootloader
, melainkan langsung menggunakan systemd-boot
. Mengapa menggunakan systemd-boot
? Pertama systemd-boot adalah bawaan dari systemd jadi kita tidak perlu memasang lagi; kedua systemd-boot menggunakan konfigurasi yang sangat simpel kita hanya perlu memanggil kernel
dan initrd
; ketiga systemd-boot
langsung menulis pada firmware
, jadi kita tidak perlu repot lagi menyiapkan boot order karena sudah ditulis di firmware
.
Persiapan
Pastikan Anda sudah mengunduh Arch Linux. Tautan unduh Arch Linux https://www.archlinux.org/download/
Pastikan Anda sudah membakar (burning) Arch Linux, baik menggunakan DVD ataupun flashdisk. Jika Anda ingin menggunakan flashdisk gunakan aplikasi
dd
atau image writerPastikan Anda sudah terhubung dengan internet. Ini sangat wajib, jika tidak proses instalasi Arch Linux tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Fokus tulisan ini adalah Anda pengguna _single-boot _atau yang ingin migrasi total ke Arch Linux. Jika Anda mengingkan _dual-boot _nantikan tutorial selanjutnya.
Partisi
Asumsi Anda memiliki storage sebesar 15 GB, kita bagi paling sedikit 2 buah partisi yang wajib Anda buat yakni partisi ESP dan Root . Di sini saya mencontohkan kita buat 4 buah partisi yakni ESP, Swap, Root dan Home.
Adapun skema besaran partisi yang saya siapkan adalah sebagai berikut:
1 GB ESP (EFI System Partition)
2 GB Swap
8 GB root
4 GB /home
Gunakan cfdisk
agar lebih mudah ketik:
# cfdisk
Jika ada pilihan tipe skema partisi pilih gpt
. Buat skema partisi seperti di atas yakni: 1GB ESP, 2GB Swap, 8GB root, dan sisanya 4 GB untuk /home. Kira kira seperti berikut:
Format
Sekarang kita format 4 partisi tadi dengan perintah di bawah ini:
# mkfs.fat -F 32 /dev/sda1
# mkswap /dev/sda2
# mkfs.ext4 /dev/sda3 -L "ArchLinux"
# mkfs.ext4 /dev/sda4 -L "Home"
Perhatikan, jangan sampai salah pilih /dev/sda
nya.
Mount
Kemudian setelah di format, kita mount
semua partisi di atas dan aktifkan pula swap
-nya.
# mount /dev/sda3 /mnt
# mkdir /mnt/{boot,home}
# mount /dev/sda1 /mnt/boot
# swapon /dev/sda2
# mount /dev/sda4 /mnt/home
Pemasangan
Sebelum melakukan pemasangan langkah pertama adalah mempersiapkan kacanya.`
Persiapan Mirror
Setelah semua tahap mount
kita persiapakan mirror, saya sarankan gunakan mirror lokal untuk mempercepat proses instalasi. Anda bisa lihat mirror di https://wiki.archlinux.org/index.php/Mirrors#Indonesia
Untuk memasukan mirror kita sunting di /etc/pacman.d/mirrorlist
:
# nano /etc/pacman.d/mirrorlist
Lalu masukan:
Server = https://kambing.ui.ac.id/archlinux/$repo/os/$arch
Pemasangan Base
Jika sudah langsung kita pacstrap
.
# pacman -Syyu
# pactsrap /mnt base base-devel
Tunggu sampai proses instalasi selesai, lama atau cepatnya tergantung koneksi internet Anda. Jika sudah selesai, langsung kita buat fstab
, yang mana digunakan untuk me-mount
seluruh partisi penting diawal booting.
# genfstab -L -p -P /mnt > /mnt/etc/fstab
Chroot
Base dari Arch Linux sudah terpasang, langkah selanjutnya kita atur sistem Arch Linux kita, dikarenakan Arch Linux belum berjalan, kita manfaatkan chroot untuk mengatur Arch Linux tersebut, adapun perintahnya sebagai berikut:
# arch-chroot /mnt
Pengaturan Sistem
Hostname, Locale dan Zoneinfo
Membuat hostname:
# echo "Arch-Linux" >> /etc/hostname
Pengaturan Locale
# nano /etc/locale.gen
Uncomment pada en_US.UTF-8 UTF-8
dan id_ID.UTF-8 UTF-8
Kemudian kita buat berkas locale.conf
:
# nano /etc/locale.conf
Dan isikan seperti berikut:
LC_COLLATE=C
LANG=en_US.UTF-8
LC_TIME=id_ID.UTF-8
{:filename="/etc/locale.conf"}
Jika sudah langsung kita generate locale
tersebut:
# locale-gen
Kemudian buat symbolic link zone kita:
# ln -sf /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /usr/localtime
Pemasangan Kebutuhan Jaringan
# pacman -S bash-completion
# pacman -S ntfs-3g wpa_supplicant dialog
Pembutan User dan Sudo
Agar kita tidak menggunakan user root
, maka perlu membuat user biasa yang dengan fungsi sudo
agar dapat menjalakan aplikasi yang mana membutuhkan root
untuk menjalankannya.
Pertama-tama kita buat dulu group sudo
:
# groupadd sudo
Kemudian kita buat user dengan memasukan sebagaian dari grup sudo
.
# useradd -m -g users -G sudo,power,storage NamaAnda
Jangan lupa kita sunting sudoers
.
# nano /etc/sudoers
Kemdian tambahkan atau uncomment berikut:
%sudo ALL=(ALL)
{:filename="/etc/sudoers"}
Dan yang terakhir kita buat password untukroot
dan user yang sebelumnya telah kita buat.
# passwd NamaAnda
# passwd root
Pembuatan Bootloader
Pertama-tama kita buat dulu initramfs:
# mkinitcpio -p linux
Kemudian khusus bagi Anda pengguna prosesor Intel, pasang pula intel-ucode
.
# pacman -S intel-ucode
Dan langsung kita buat bootloader dengan systemd-boot
dengan perintah berikut:
# bootctl install
Jangan lupa buat entri systemd-boot
kita di /boot/loader/entries/
:
# nano /boot/loader/entries/arhlinux.conf
Lalu isikan seperti berikut:
title Archlinux
linux /vmlinuz-linux
initrd /intel-ucode.img
initrd /initramfs-linux.img
options root=/dev/sdaX rw
Pada initrd /intel-ucode.img
itu khusus bagi Anda pengguna prosesor Intel, jika buka hilangkan perintah tersebut. Kemduain pastina /dev/sdX
Anda mengetahui di mana letak partisi root
Anda, dalam contoh kasus di sini berarti di /dev/sda3
.
Jika sudah langsung saja ketik exit
, dan reboot
. Kemudian kita akan masuk ke Arch Linux dalam CLI Mode. Tahap ini bebas, Anda boleh berhenti sampai di sini atau masih ingin melanjut memasang DE. Tutorial di sini saya memasang Gnome 3 sebagai DE nya, dikarenakan Gnome 3 ini tidak terlalu banyak konfigurasi setelah memasang langsung dapat digunakan.
Sebelum Memasang DE
Pertama-tama koneksikan dahulu internet kita, jika Anda pengguna dhcp bisa langsung gunakan perintah berikut:
$ sudo systemctl start dhcpcd
Jika Anda pengguna IP statis sebagai koneksi internet, dapat menggunakan dhcpcd
juga atau dengan ip
atau dengan systemd-network
, silahkan baca: https://wiki.archlinux.org/index.php/Network_configuration#dhcpcd_2
Jika Anda menggunakan WiFi sebagai koneksi internet, Anda bisa menggunakan perintah:
$ wifi-menu
Untuk memasatikan Anda sudah terkoneksi dengan internet atau belum, gunakan ping
.
$ ping -c 2 google.com
Xorg Server
Jika sudah langsung kita pasang xorg-server
terlebih dahulu:
$ sudo pacman -S xorg-server mesa mesa-demos
Pilih mesa-lib
jika Anda pengguna Intel atau AMD, jika Anda penguna Nvidia pilih nvidia-lib
. Atau bisa juga Anda pengguna Nvidia memilih mesa-lib
, dikarenakan mesa-lib
ini mendukung hampir seluruh grafis.
Pemasangan Driver VGA
Pasang driver VGA, pastikan Anda mengetahuinya. Untuk mengecek dapat menggunakan cara:
# lspci | grep VGA
Pengguna VGA Standard
$ sudo pacman -S xf86-video-vesa mesa mesa-demos
Pengguna Intel
$ sudo pacman -S xf86-video-intel
Pengguna Nvidia
$ sudo pacman -S xf86-video-nouveau
Pengguna ATI
$ sudo pacman -S xf86-video-ati
Pemasangan DE
Lalu kita pasang DE nya. Saya merekomendasikan gunakan Gnome
, jika Anda tidak ingin dipusingkan dengan banyak pengaturan. Akan tetapi paling tidak Anda memiliki minimum RAM 2 GB
untuk menjalankan Gnome
.
$ sudo pacman -S gnome gedit firefox file-roller gnome-tweak-tool
Kemudian kita aktifkan NetworkManager
dan GDM
:
$ sudo systemctl enable NetworkManager
$ sudo systemctl enable gdm
Keluar tahap instalasi dan restart.
$ reboot
Video Tutorial
Berikut ini video tutorial praktek dari cara instalasi di atas, untuk mempermudah Anda memahami tulisan saya di atas. Video berikut ini saya mempraktekannya di Virtual Box:
Komentar