image 80

Instal Arch Linux dengan XFCE

Arch Linux merupakan distro independent artinya distro yang dibangun dari awal (from scratch) hingga terbentuknya Arch Linux ini dengan sistem rolling-release artinya jika kamu ingin memperbaruhi sistem kamu, kamu tidak perlu lagi mengunduh ISO Arch Linux, cukup upgrade/update dari terminal.

Dengan kamu meng-update aplikasi, kamu sudah termasuk meng-upgrade sistem juga.

Pendahuluan

Distro Arch Linux ini merupakan distro favorit saya dikerenakan beberapa hal pertama, sistem rolling-release-nya.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya rolling-release merupakan salah satu keunggulan tersendiri, dengan meng-update aplikasi sama saja dengan meng-upgrade sistem itu sendiri.

Model rolling-release ini memungkinkan kamu cukup satu kali instalasi kemudian upgrade berkesinambungan, tanpa harus melakukan instalasi ulang atau upgrade besar-besaran dari satu versi ke berikutnya.

Kedua, paket manager yang cukup mudah dan canggih. Arch Linux memiliki sistem paket manager yang diberinama pacman. Paket manager ini mengadopsi seperti sistem kerja RPM yang cukup rapi dan simpel.

Ketiga, AUR (Arch User Repository) merupakan repositori unofficial Arch Linux dimana user itu sendiri yang bertanggung jawab atas paket aplikasi yang diberikan. Mungkin dalam istilah di Ubuntu, AUR ini adalah PPA.

Tetapi keunggulan AUR dibanding PPA, kita tidak perlu lagi menambahkan repositori, cukup kita ketik perintah yaourt sepertihalnya pacman;

Terakhir, Arch Linux ini murni semua sistem kita sendiri yang mengatur aplikasi atau DE (Desktop Environment) apa saja yang nantinnya mau kita instal.

Persiapan Sebelum Menginstal

Sebelum menginstal Arch Linux yang perlu dan wajib kamu persiapakan adalah sebagai berikut:

  1. Koneksi Internet. Arch Linux bersifat true rolling-release mewajibkan adanya sebuah internet, terutama pada saat instalasi.
  2. ISO Arch Linux itu sendiri yang dapat kamu unduh di https://archlinux.org/download/.
  3. Pengetahuan dasar tentang Linux. Penting! Jika kamu seorang newbie atau yang baru dalam hal Linux, saya tidak menyarankan kamu menginstal Arch Linux. Ada baiknya kamu pelajari dulu Linux yang dikhususkan untuk pemula seperti Ubuntu atau Linux Mint.
  4. CD atau USB Flashdisk. Untuk membuat booting Arch itu sendiri.
  5. Aplikasi pembuat booting Arch Linux, seperti perintah dd dari Linux lain, Unetbootin, ImageWriter, dll. Yang terbaik adalah menggunakan perintah dd dari Linux lain, akan tetapi saya menyarankan gunakan ImageWriter karena pada dasarnya cara kerja imagewriter itu sendiri menggunakan metode dd. (Baca: ImageWriter Salah Satu Persiapan Prainstal Arch Linux)
  6. Pengetahuan dasar dualboot atau multiboot. Penting kamu ketahui pengetahuan ini jika kamu menginginkan menginstal dua (dual) atau banyak OS (multi boot). (kamu bisa baca artikel:Pengetahuan Dasar Dualboot atau Multiboot OS).

Instal Arch Linux

Setelah persiapan prainstal sudah kamu penuhi, langkah pertama adalah kamu boot-order dulu CD/DVD atau USB Flashdisk kamu ke Arch Linux, sampai tampil dilayar komputer kamu seperti gambar di bawah ini:

archlinux-instal-1

Setelah itu pilih Arch Linux versi berapa yang kamu ingin instal, 32bit atau 64bit.

Pilihan tergantung pada arstitektur prosesor kamu sudah mendukung 64bit atau belum? Juga pengguna 64bit itu bagi mereka yang menggunakan RAM 4GB atau lebih.

Lalu kemudian, buat setidaknya dua buah partisi yakni root dan swap, dengan cara mengetik perintah berikut:

# cfdiskCode language: Shell Session (shell)
archlinux-instal-2

Jadikan device pertama sebagai bootable, caranya dengan memilih tombol Bootable, seperti gambar di atas. Setelah itu format partisi yang telah kamu buat dengan cara sebagai berikut:

mkfs.ext4 /dev/sda1
Perhatian! Pastikan disesuaikan dengan posisi partisi kamu, tidak selamanya di /dev/sda1 ini hanya sekadar contoh saja, bisa saja berada di
/dev/sda3 atau sda5.
Kemudian setelah itu kamu Format Swap kamu, dengan cara:
mkswap /dev/sda2
Ini juga disesuaikan dengan posisi partisi kamu. Lalu kemudian mount root kamu dan aktifkan swap kamu.
mount /dev/sda1 /mnt
swapon /dev/sda2
Kemudian setelah itu, langkah selanjutnya kamu buat kaca (mirror) lokal tujuannya untuk mempercepat proses instalasi, karena prinsip instalasi Arch itu menggunakan internet, jika keberadaan server semakin dekat dengan ISP kita maka semakin cepat, logikanya tidak pergi jauh-jauh hanya untuk sekadar requesting file. Cara menambahkan kaca lokal sebagai berikut:
nano /etc/pacman.d/mirrorlist
Dan tambahkan kaca lokal tersebut:
Server = http://kambing.ui.ac.id/archlinux/$repo/os/$arch
Server = http://suro.ubaya.ac.id/archlinux/$repo/os/$arch
Server = http://mirror.kavalinux.com/archlinux/$repo/os/$arch
Kemudian close dengan menekan tombol CTRL + X.
 
archlinux-instal-nano
Lalu kemudian ketik:
pacman -Syy && pacstrap /mnt base base-devel
Setelah itu buat generate partisi kamu yang nantinya digunakan untuk mount otomatis pada Arch Linux kamu.
genfstab -U -p /mnt >> /mnt/etc/fstab
Lalu kemudian instal Grub, dukungan NTFS dan juga dukungan multiboot.
arch-chroot /mnt pacman -S grub-bios ntfs-3g os-prober
Setelah itu, chroot untuk memasuki atau mengambil hak ases root pada Arch Linux kamu.
arch-chroot /mnt
Kemudian, buat hostname sesuai dengan keinginan kamu, misalnya Archku:
echo Archku > /etc/hostname
Lalu buat symbolic link localtime kamu:
ln -s /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /etc/localtime
NB: Sesuaikan dengan lokasi dimana kamu tinggal tidak harus Jakarta, kamu bisa melihat daftarnya dengan cara berikut:
ls -l /usr/share/zoneinfo/Asia | less
Lalu langkah selanjutnya, ubah konfigurasi locale.gen kamu:
nano /etc/locale.gen
Hilangkan tanda komentar (#) sesuai dengan bahasa dalam contoh di sini, saya menggunakan bahasa US dan ID.
archlinux-instal-3
 
Kemudian buat konfigurasi locale.conf kamu:
nano /etc/locale.conf
Kemudian isikan sebagai berikut:
LANG=en_US.UTF-8
LC_COLLATE=C
LC_TIME=id_ID.UTF-8
Setelah itu kamu generate locale kamu.
locale-gen
Dan lakukan init pada kernel kamu:
mkinitcpio -p linux
Kemudian, buat konfigurasi dan instal Grub kamu pada harddisk kamu:
grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg
grub-install /dev/sda
Setelah itu ubah password root kamu, karena default dari root itu tidak berikan password.
passwd root
Lalu masukan password sesuai dengan keinginan kamu
Setelah itu, unmont partisi kamu dan reboot.
umount /mnt && reboot
Selesai kamu sudah berhasil menginstal Core (inti) dari Arch Linux itu, langkah selanjutnya kita instal DE (Desktop Environment)-nya. Jika kamu ingin mempelajari Instalasi diatas secara visual, kamu dapat mengikuti video yang saya buat berikut:

Atau jika kamu tidak sempat kamu bisa mengunduh video-nya di : http://www.mediafire.com/watch/ceq88m41no80cay/Install-Arch Linux-XFCE-part1.mp4

Instal DE XFCE pada Arch Linux

Setelah selesai kita menginstal Arch Linux, langkah selanjutnya kita Instal DE (Desktop Environment), untuk mempermudah pekerjaan kamu. Pada artikel di sini, saya memberikan contoh hanya pada cara Instal XFCE. Jika kamu penggemar Gnome ataupun KDE atau DE yang lainnya, kamu bisa baca Wiki Arch (https://wiki.archlinux.org/index.php/desktop_environment).

Sekarang kita mulai cara instalasi XFCE nya. Pertama-tama, kamu masuk dulu ke Arch Linux kamu login dengan user root kamu. Kemudian Aktifkan Internet kamu.

systemctl start dhcpcd

Untuk memastikan Internet sudah aktif atau belum, coba kamu ping Google.

ping -c 2 google.com

Jika sudah Ada request dari Google, langkah selanjutnya instal Xorg:

pacman -S xorg-server ttf-dejavu

Lalu cek kamu menggunakan VGA Apa? dengan cara berikut:

lspci | grep VGA

Jika kamu menggunakan Intel:

pacman -S xf86-video-intel

Jika kamu menggunakn AMD/ATI

pacman -S xf86-video-ati

Jika kamu menggunkan Nvidia:

pacman -S nvidia

Atau menggunakan VGA Standard (VESA) untuk semua jenis VGA:

pacman -S xf86-video-vesa

Setelah itu kamu buat User agar nantinya kamu login, tidak perlu lagi menggunakan root kecuali hanya untuk instalasi aplikasi.

useradd -m -g users -G storage,optical,power -s /bin/bash nama_user_kamu

Lalu buat password-nya pada user tersebut yg sebelumnya kamu buat.

passwd nama_user_kamu

Baru setelah itu kita instal XFCE berserta Network Manager untuk pengaturan jaringan seperti LAN, Wifi, ataupun Modem; Juga DM (Display Manager) untuk pengaturan login dan DE mana yang nantinya diaktifkan di Arch Linux.

pacman -S xfce4 xfce4-goodies networkmanager sddm gnome-keyring

Setelah itu aktifkan DM kamu pada saat startup:

systemctl enable sddm

Begitu juga dengan Network Manager kamu:

systemctl enable Network-Manager
systemctl enable Network-Manager-wait-online

Tambahan wajib bagi pengguna Laptop

Di Laptop terdapat sebuah trackpad atau touchpad. Tentunya di Arch default tidak diinstal, ini menyembabkan touchpad kamu tidak berfungsi. kamu harus menginstalnya dahulu dengan cara:

pacman -S xf86-input-synaptics

Setelah itu reboot dan kamu berhasil menginstal Arch Linux dengan XFCE.

Jika kamu ingin mempelajari Instalasi diatas secara visual, kamu dapat mengikuti video yang saya buat berikut:

Atau jika kamu tidak sempat kamu bisa mengunduh video-nya di:
http://www.mediafire.com/watch/6qu5cob9ca13gs2/Install-Arch Linux-XFCE-part2.mp4

Semoga bermanfaat. 😀

Artikel Terkait

16 responses to “Instal Arch Linux dengan XFCE”

  1. Ade Malsasa Akbar Avatar

    Kang, pada bagian terakhir tulisan:

    “Atau jika Anda tidak sempat Anda bisa mengunduh video-nya di.
    Semoga bermanfaat.”

    tidak tampak di browser saya suatu pranala atau apa pun.

    1. Ali Avatar
      Ali

      Wah ternyata saya lupa mensisipkan link di situ, Kang. Terima kasih telah diingatkan.
      Sudah saya perbaiki.

  2. Bhaka Avatar
    Bhaka

    kalo menggunakan modem broadband gimana settingnya untuk mendownload paketnya

    1. Ali Avatar
      Ali

      Pakai wvdial kang 🙂

  3. IQBAL Avatar
    IQBAL

    makasih mas saya sukses install inti sistemnya..
    tapi gagal saat mau install XFCEnya.. hehe.. tampilan blank after boot..

    1. Ali Avatar
      Ali

      Gagal gimana?
      Sudah diinstall driver VGA nya mas? bisanya klo VGA belum diinstall itu belum bisa masuk X atau DM

      1. IQBAL Avatar
        IQBAL

        tetep ga bisa mas, stuck setelah grub..

        starting version 227
        /dev/sda5: clean, 86219/1179648 files, 636131/4718592 blocks
        [ 12.578462] piix4_smbus 0000:00:07.0: SMBus base address uninitialized – upgrade BIOS or use force_addr=0xaddr
        [ 13.371700] intel_rapl: no valid rapl domains found in package 0
        _

        posisi arch saya install di virtualbox dual boot dengan xp..

        1. Ali Avatar
          Ali

          Kalau di Vbox, coba install Driver Vesa sudo pacman -S xf86-video-vesa

          1. Bhaka Avatar
            Bhaka

            oh ya gan ane mau tanya lagi seandainya posisi dual boot dengan windows 10 gimana caranya
            posisi partisi, contohnya :

            sda 1 NTFS bootloader windows (500 mb)
            sda 2 NTFS system windows 10 ( 30 Giga)
            sda 3—-extended—–(hasil shrink volume dari partisi C:\)
            sda 4 ext4 posisi untuk root (/)
            sda 5 swap area
            sda 6 NTFS lagi data/dokumen dll

            Nah yang jadi pertanyaan apakah sda4 root (/) di jadikan bootable……..kalo misalkan di jadikan bootable apakah boot loader windows 10 akan hilang ..
            posisi bios not uefi alias masih mbr……

            sory kebanyakan nanya

          2. Ali Avatar
            Ali

            Tidak harus, tapi nanti Grub akan menimpa bootablenya windows. Itu tidak menghilangkan kok. 🙂 Saya juga masih ada yg dual-boot 🙂

  4. Phom Rahmadani Avatar

    Cara pastiin sda 1 ato sda 3 itu gmn ya mas?

    1. Ali Avatar
      Ali

      ketik fdisk -l nanti kelihatan semuanya

  5. Nurfallah Avatar
    Nurfallah

    Om klau mau koneksi via wifi, perintah yg harus dimasukan apa ya?

    1. Ali Avatar
      Ali

      Ketik wifi-menu

  6. Adi Avatar
    Adi

    Gan Kalo untuk instalasi model partisi GPT UEFI sama saja ?

    1. Ali Avatar

      Beda gan. Klo UEFI agan harus buat satu partisi ESP yakni partisi FAT-32 dengan Flag ESP, miminum 200 MB, setelah itu di mount point /boot Caranya ada kok di blog ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *