Tulisan kemarin kita telah membahas mengenai pemanfaatan .htpasswd
untuk membuat Password Authentication
dengan Apache, sekarang lanjut kita terapkan untuk Nginx.
Pada saat kita mengatur suatu proyek yang bersifat daring (online), terkadang kita membutuhkan suatu proteksi untuk melindunginya dari public, seperti membatasi akses hanya pada pengguna tertentu yang boleh masuk. Atau untuk alasan lainnya seperti tidak inginnya di crawel oleh mesin pencarian, karena proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan (under development).
Dalam tutorial kali ini, kita akan membahas mengenai .htpasswd
yang mana berfungsi melindungi suatu situs dengan memanfaatkan semacam Password Authentication
yang diletakan pada direktori tertentu, seperti direktori admin web, atau direktori yang dianggap penting untuk dibatasi siapa-siapa saja yang boleh masuk.
Kegiatan mencadangkan (backup) suatu database pada hosting adalah hal yang sangat penting dilakukan, dengan tujuan menjaga agar jangan sampai ketika hosting bermasalah seperti diretas atau bermasalah ketika sistem upgrading, kita masih punya berkas cadangannya yang mana digunakan untuk mengembalikan situs kita ke semula.
Arch Linux merupakan salah satu distro yang tergolong cukup sulit dalam hal memasangnya. Di samping kita berurusan dengan full CLI, Arch Linux mewajibkan pula koneksi internet.
Bagi Anda pengguna Apache, mungkin sudah kenal dan familiar dengan berkas .htaccess
yang mana salah satu fungsinya adalah membuat pretty URL atau menghilangkan index.php
dari URL di peramban. Pada saat saya migrasi dari Apache ke Nginx, saya sedikit mengalami kendala yakni salah satunya mengenai berkas .htaccess
ini. Ya, seperti yang telah kita ketahui bahwa .htaccess
hanya didesin untuk pengguna Apache. Jadi bagi pengguna Nginx .htaccess
ini tidaklah berfungsi sama sekali.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita harus mengkonversi .htaccess
ke dalam berkas konfigurasi di setiap virtual host pada Nginx. Pada artikel kali ini, saya akan membahas mengenai hal tersebut dengan beberapa cara yang saya lakukan selama menggunakan Nginx pada VPS situsali.com ini.
Ada dua cara yang dapat Anda lakukan, pertama dengan cara manual (saya lebih merekomendasi ini); kemudian yang kedua dengan cara otomatis , menggunakan sejenis tool converter.
Tutorial kali ini penulis akan membahas tentang bagaimana cara memasang Nginx dan integrasi PHP dan Mariadb biasa disingkat LEMP, khusus untuk pengguna Arch Linux, dengan metode yang penulis pakai saat penulis menggunakan Ubuntu/Debian Server di VPS.Di artikel ini penulis tidak menjelaskan secara mendetail apa itu Nginx dan perbandingan Nginx dengan web server lainnya, karena fokus tulisan ini adalah tentang cara pemasangan (install) pada GNU/Linux distro Arch Linux.
Pada intinya Nginx adalah web server sama halnya seperti Apache. Hanya saja kelebihan Nginx dibandingan Apache adalah (penulis ambil poin terpenting saja) pertama lebih ringan dan sangat cocok untuk Anda pengguna VPS dengan kapasitas RAM kecil; dan yang kedua pengaturan pada berkas konfigurasinya sangatlah mudah lagi sangat simpel satu konfigurasi untuk tiap-tiap virtual host, baik itu konfigurasi masalah port, direktori, eksekusi PHP, pembatasan hak akses, direktori listing dan lain-lain.
Melanjuti artikel lama saya dengan judul yang sama yakni Cara Menyalin Berkas di VPS tanpa Root hanya saja pada tulisan tersebut, cuma dapat digunakan pada server distro Debian dan Ubuntu saja, lain hal pada Centos, Fedora dan RHEL. Pada distro tersebut cenderung lebih sulit, saya katakan demikian karena tidak semudah seperti yang saya lakukan di VPS pada distro Debian dan Ubuntu. Tinggal memasang openssh-askpass
dan selesai semua langsung dapat dieksekusi.
Tulisan kali ini adalah membahas mengenai cara yang saya lakukan ketika menangani VPS berdistro Centos. Dan sudah barang tentu untuk distro lainnya yang serupa seperti Fedora dan RHEL dapat melakukan tutorial pada tulisan ini.
Pacman adalah nama manajer paket yang digunakan oleh Arch Linux
yang andal dan informatif. Di Arch Linux
, Pacman
ini sudah terbilang sangat powerful, meski demikan ia tetaplah aplikasi berbasis CLI (Command Line Interface), hingga bagi sebagian orang hal itu tidaklah praktis. Maka diperlukanlah sebuah GUI atau front-end yang bertugas memberikan kemudahan serta kecepatan, tinggal klik tanpa perlu memasukan perintah dalam menggunakannya, yakni dengan Pamac
.
Siapa yang tidak kenal dengan FFmpeg
? Ya hampir para pengguna GNU/Linux mengenalnya. FFmpeg
adalah sebuah utilitas yang powerful atau jagonya dalam hal pengelolaan terkait audio ataupun video seperti merekam, mengkonversikan dan streaming audio dan video digital dalam berbagai macam format.
FFmpeg
adalah aplikasi dalam bentuk CLI
hingga menjadikanya aplikas yang super cepat dalam hal pengelolan audio ataupun video. Sayangnya penggunaan FFmpeg
itu terbilang cukup rumit, saya sendiri orang yang masih kesulitan dalam menggunakan FFmpeg
via CLI
, maka daripada itu saya selalu menggunakan front-end nya.
Ada banyak front-end ffmpeg, namun dalam topik artikel kali ini saya akan memperkenalkan sebuah aplikasi front-end dari ffmpeg yang cukup jarang terdengar namun kehadiran aplikasinya sebetulnya menurut hemat pribadi saya ia powerful yakni** dmMediaConverter** .
Tulisan lalu saya membahas tentang framework Laravel, kini saya ini membahas kembali CI (CodeIgniter) sekaligus melanjuti artikel lama saya. Dan memang sudah cukup lama sekali saya tidak menulis CI setelah menggunakan Laravel. Tidak dipungkiri berdasarkan statistik dari JetPack bahwa situsali lebih banyak di akses tentang bagaimana cara belajar CI 3? ? Oleh karenanya saya merasa seperti ada hutang yang perlu dilunasi hehehe ?
Kembali ke topik, tulisan lalu mengenai belajar CI di sini saya telah memberikan pengetahuan dasar mengenai routing dan helper. Sekarang kita membahas tentang Controller
-nya dan pemanfaatanya.
Membaca adalah suatu kebutuhan untuk menggali informasi berbagi macam ilmu pengetahuan. Untuk menjadi seorang programmer kebutuhan akan membaca adalah hal yang mutlak dilakukan. Bagaimana tidak, kita tak akan mungkin bisa menguasai suatu bahasa pemrograman jika kita sendiri malas untuk membaca dokumentasi.
Ada banyak buku pemrograman yang kita bisa lihat di toko buku ataupun perpustakaan, namun sayangnya kebanyakan buku tersebut kurang_ up-to-date_, umumnya dokumentasi terbaru itu ialah dalam bentuk website, contohnya dokumentasi Laravel, yang mana tentu saja kita membutuhkan akses internet untuk mengakses situs tersebut.
Bagi Anda yang memiliki akses internet tanpa batas (unlimited) hal tersebut menjadi tidak masalah, lain hal bagi mereka yang kesulitan untuk hal internet, mereka butuh yang serba offline. Oleh karena itu kini hadir Zeal
menjawab kebutuhan Anda.
Bagi seseorang yang berkerja sebagai administrasi suatu server kegiatan me_monitoring_ server adalah bagian hal yang perlu dilakukan, di mana dengan demikian dia dapat mengetahui apa saja yang telah terjadi pada server yang dia pergunakan saat ini.
Kali ini saya berbagi sedikit pengetahuan kepada Anda para pembaca mengenai aplikasi monitoring server yang cukup powerful yakni GoAccess.
GoAccess adalah aplikasi sumber terbuka (open source) yang mana digunakan untuk menganalisis log dari web secara real-time dan interaktif yang m berjalan pada terminal di Unix-system. GoAccess menampilkan hasil berupa visualisasi yang cepat mengenai statistik HTTP dari sistem secara real-time.