Lanjut masih dengan topik yang sama yakni tentang Laravel. Bahasan sekarang mengenai dot ENV (.ENV
), yakni suatu berkas yang digunakan Laravel sebagai variabel yang nantinya dipakai untuk konfigurasi database seperti nama database, username
dan password
database, application key
, dan lain sebagainya.
Dot ENV sangat membantu untuk mengambil nilai konfigurasi yang berbeda berdasarkan pada lingkungan aplikasi. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin menggunakan driver cache
yang berbeda secara lokal dari yang Anda lakukan pada server produksi Anda. Sangat mudah menggunakan konfigurasi Dot ENV ini.
Laravel memanfaatkan DotEnv PHP library buatan Vance Lucas . Jika Anda mengunduh manual Laravel (dari GitHub
), maka Anda akan melihat pada direktori root
dari aplikasi Anda akan berisi berkas .env.example
. Jika Anda menginstal Laravel melalui Composer, berkas ini akan otomatis diubah namanya menjadi .env
. Jika tidak, Anda harus mengubah nama berkas tersebut secara manual.
Lanjut masih seputar Laravel bagian dasar. Setelah kemarin kita mempelajari routing, masuk sekarang giliran ke artisan
. Sebelumnya saya berikan sedikit pengetahuan gambaran mengenai apa itu artisan
.
Artisan adalah sebuah nama CLI (Command Line Interface) yang termasuk satu kesatuan dalam Laravel. Yang mana dengan adanya artisan
, dapat membantu kita mempermudah sekaligus mempercepat dalam hal pengembangan aplikasi, seperti pembuatan controller
dan model
; pebuatan key
application; penanganan database seperti migration
, seed
; bahkan sampai server built-in
hanya dalam satu perintah.
Melanjuti tulisan lama saya tentang Laravel. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai routing di Laravel v5.2. Di PHP framework, masalah routing adalah hal mutlak yang wajib Anda ketahui. Dan routing ini adalah prinsip yang paling mendasar untuk menghubungkan antara request ke controller
sampai ke model
dan kembali lagi ke si requester.
Joomla adalah salah satu CMS (Contentent Management System) berbasis PHP yang mana digunakan untuk membuat suatu website dari mulai website yang sederhana seperti blog, company profile hingga kompleks seperti e-commerce, forum, dan lain sebagainya.
Artikel lalu saya telah membahas mengenai bagaimana cara migrasi Wordpress dari localhost ke hosting, sekarang giliran untuk Joomla. Cara memigrasikan Joomla dari localhost ke hosting dengan Cpanel.
Bulan lalu saya telah melakukan instalasi ulang Archlinux di laptop HP saya, dikarenakan perpindahan isi harddisk yang mana saya ingin memperbaiki seluruh partisi saya yang berantakan karena dulunya laptop saya ini menjadi bahan percobaan untuk instalasi berbagai OS baik GNU/Linux, Windows ataupun Hackintosh ?.
Seperti biasa saya selalu menggunakan Gnome
sebagai DE
di Archlinux saya. Setelah saya melakukan instalasi Archlinux dan mengaktifkan gdm
sebagai DM
. Ada hal yang menganjal dalam proses instalasi tersebut yakni touchpad saya tidak dapat di tap
dengan sebagai mana mestinya dan ini mesti dikonfigurasi terlebih dahulu. Padahal, setahun yang lalu saya menginstall Archlinux dengan Gnome
tidak perlu lagi melakukan konfigurasi untuk masalah touchpad, cukup install dan mainkan ?.
Lain hal dengan yang sekarang perlu konfigurasi kembali. Saya rasa mungkin karena perbedaan versi Gnome
yang dipakai sekarang, setahun yang lalu saya menggunakan Gnome 3.16
sekarang di Archlinux sudah secara asali dalam lumbung resmi memasuki Gnome 3.20
.
Tutorial kali ini, saya menyajikan mengenai tentang bagaimana cara menginstal LAMP di Ubuntu 16.04. Tutorial instalasi LAMP dan phpMyAdmin seperti ini sebelumnya telah saya bahas pada Ubuntu versi 14.04. Sekarang saya lanjutkan di Ubuntu 16.04 disertai video tutorialnya, untuk lebih mempermudah.
Pada tulisan kali ini, penulis akan menyajikan sebuah tutorial bagaimana cara memasang (install) Android Studio di Ubuntu 16.04. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Android Studio adalah IDE besutan google yang mana dikhususkan untuk pembuatan atau pengembangan aplikasi berbasis Android dengan mudah dan cepat.
Saya biasa kerja sehari-hari di GNU/Linux dengan distro Archlinux. Kali ini saya mengoperasikan Ubuntu 16.04 berkerja untuk keperluan web developing. Seperti biasanya saya menginstall LAMP dan phpMyAdmin sebagai front-end yang saya perlukan untuk mengakses databases secara cepat.
Sebelumnya saya tidak ada masalah menginstal LAMP di Ubuntu, begitu juga phpMyAdmin. Timbul masalah ketika saya mengakses phpMyAdmin dengan akun root
, phpMyAdmin menolaknya terdapat tulisan Access denied for user 'root'@'localhost'
pada phpMyAdmin. Padahal password yang saya masukan sudah sangat yakin benar.
Pada tulisan ini saya mencoba berbagi tips mengenai permasalahan ketika Anda mengakses phpMyAdmin dengan akun root namun tertolak seolah Anda salah memasukan password.
Baru saja terjadi hal yang tidak biasa pada pada printer kantor saya yakni pada printer HP Laserjet M201dw
tiba-tiba printer tidak dapat masuk ke menu
, terdapat tulisan secure
di samping atas pada layar LCD Panel
pada printer. Mencoba cara untuk me-factory reset yang terdapat dalam menu, pengaturan
namun hal itu tidak bisa, terdapat pesan dalam layar
MENU access is disabled
. Oleh karenanya, saya membutuhkan cara lain untuk me-factory reset printer tersebut.
Mencoba membuka buku manual _printer _mencari tahu bagaimana cara me-factory reset. Sudah ketemu halaman yang dituju, sialnya di dalam buku manual itu tidak menyertakan cara factory reset yang mana jika panel pada layar LCD printer tidak dapat berfungsi atau terkunci (MENU access is disabled
).
Sebelumnya saya pernah membahas mengenai cara instalasi LAMP (Linux, Apache, MariaDB/MySQL, PHP). Artikel kali ini masih seputar web server yakni menggunakan LEMP.
LEMP
adalah kependekan dari (Linux, Nginx , MariaDB/MySQL, dan PHP). Jika Anda perhatikan mengapa menggunakan kependenkan dengan kata LEMP
bukan LNMP
? Dikarenkan Nginx itu dibaca Engine X
makanya digunakan singkatan LEMP.
Pada tulisan saya sebelumnya mengenai pembahasan UFW berserta instalasinya, di sana saya tulis bahwasanya UFW ini tidak terdapat dalam lumbung resmi (official repository) di Fedora, Centos ataupun RHEL. Cukup disayangkan memang, karena UFW ini merupakan tool untuk mempermudah kita dalam pengaturan iptables
yang mana telah kita ketahui iptables
adalah perangkat yang digunakan GNU/Linux sebagai firewall
, dan iptales
ini cukup sulit bagi pengguna awam.
Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman (wikipedia).
Firewall ini bersifat _penting-gak-penting _atau opsional saja, maksud begini, bagi Anda yang tidak pernah berurusan dengan jaringan baik lokal ataupun jaringan secara publik, firewall menjadi tidak terlalu penting. Lain hal jika komputer Anda terhubung jaringan, apalagi seperti peladen (server). Maka, firewall menjadi suatu hal yang sangat penting. Bagaimana tidak? Ibaratnya firewall itu seperti satpam, jika rumah yang tidak memiliki satpam, maka orang dari luar akan mudah masuk ke halaman rumah kita. Nah, jika sudah mudah masuk ke halaman, akan berdampak mudah pula masuk ke dalam rumah dan akan mudah pula untuk mencuri apa yang ada di dalam atau di halaman rumah.