Teman saya pernah bertanya bahwa VPS yang dia kelola ketika ingin diperbarui gagal dan terjadi galat. Ketika saya lihat, informasi galat yang tertera ternyata dia kehabisan ruang penyimpanan.
Seperti yang sudah pernah saya sampaikan bahwa situsali telah melakukan pemangkasan kategori hingga menjadi dua kategori.
Tulisan kali ini, saya ingin membagikan tentang bagaimana cara saya memindahkan berbagai kategori dari postingan di WordPress, menjadi satu kategori.
Penyebab lainya dari mogoknya saya menulis adalah adanya pemangkasan kategori yang semula situsali memiliki beberapa kategori kini dipangkas menjadi dua kategori yakni kategori Teknologi dan Non-Teknologi. Mengapa?
Meski sebenarnya saya bukanlah orang yang super sibuk, sampai-sampai lama sekali tidak menyempatkan diri untuk menambah artikel atau sekadar menyunting tulisan-lama yang saltik_. _Dengan demikian, muncul anggapan bahwa situsali seakan seperti tidak diurusi atau hampir mengalami mati-suri.
Tutorial sebelumnya saya telah menulis mengenai cara menjalankan php5.6 dan php7.2 secara bersamaan, khusus untuk pengguna GNU/Linux distro Ubuntu. Sekarang giliran macOS.
Artikel lalu saya pernah bercerita bahwa saya telah memperbarui (upgrade) Mariadb dari versi 10.1 ke versi 10.3 selain karena tujuannya agar mendukung format utf8mb4 juga agar tidak terjadi galat di-_projec_t saya yang menggunakan Laravel versi 5.6 pada saat migration
. Untuk proses upgrading memang tidak terjadi masalah, database-nya pun dapat diakses dengan sempurna.
Ketika kalian membuat project Laravel tidak lagi sendirian, sedang kalian berbagi menggunakan git
. Kemudian pada saat kalian meng-cloning project tersebut, kalian tidak bisa langsung menggunakannya, terjadi galat di sana-sini, yang dapat memusingkan, sedang pada saat itu kalian adalag orang yang baru pertama kali mengerjakan project Laravel secara bersama-sama. Berikut ini sedikit tips dari saya tentang bagaimana mengatasi hal tersebut.
Baru saja saya meng-upgrade Mariadb dari versi 10.1
ke 10.3
di Ubuntu 16.04 LTS. Tujuan upgrade agar table database mendukung utf8mb4
dengan emoji seperti ini 😀. Untuk upgrade berjalan dengan normal, hanya saja ketika saya melakukan perintah $ sudo mysql -u root
terjadi galat seperti berikut:
Di kantor saya ditugaskan membuat semacam custom report dari Magento, yang mana report tersebut diambil langsung dari database dengan menggunakan query dari MySQL. Dalam pengerjaan tersebut, saya membuat semacam table generator yang bersumber dari hasil query. Kemudian disajikan dalam bentuk berkas .csv
yang nantinya dapat diolah dengan MS Excel atau sejenisnya.
Dari hasil kerjaan tersebut, saya mencoba menuangkannya dalam bentuk artikel. Akan tetapi, tidak 100% sesuai dengan kode sumber yang saya buat di kantor. Hanya dasarnya saja yang saya bagikan di sini, selebihnya nanti kalian bisa kembangkan sendiri.
Sudah dua minggu di kantor, saya menggunakan Ubuntu 18.04 LTS. Saya memasangnya dengan cara fresh install tidak melalui metode do-release-update
. Tentu saja beberapa aplikasi harus saya pasang ulang dan konfigurasi ulang. Satu hal kekurangan kalau kita melakukan fresh install adalah ada saja beberapa aplikasi yang terlupa untuk dikonfigurasi akibatnya tidak dapat berjalan dengan sebagain mana mestinya.
Meskipun saat ini PHP sudah memasuki versi 7, namun terkadang adakalanya kita masih membutuhkan versi sebelum, guna untuk menjalankan beberapa aplikasi yang memang belum/tidak mendukung PHPv7.x. Seperti kasus di kantor saya, masih menggunakan Magento 1, yang mana ia tidak mendukung PHPv7.x. Saat ini saya menggunakan Ubuntu 18.04, dan pada repositori resmi hanya tersedia PHPv7.2, mau tidak-mau saya harus memasang php5.6 agar Magento dapat berjalan dengan sebagai mana mestinya.
Di kantor ketika saya hendak memasuki server, diwajibkan menggunakan VPN. Untuk terkoneksi VPN kami menggunakan FortiClient. Sangat mudah, cukup memasukan username dan password VPN dan langsung terkoneksi. Sayangnya, aplikasi FortiClient hanya tersedia di Windows dan MacOS saja. Bagi pengguna GNU/Linux hanya disediakan versi CLI nya saja, dan penggunaannya cukup rumit. Untungnya salah seorang developer ada yang berinisiatif membuat GUI nya, yakni OpenFortiGUI.